Cerita dari Rumah

 batas waktu pemakaian bantal, bantal premium 109 pillow

Beberapa waktu belakangan ini suami saya mengeluhkan bantal-bantal yang raib dari kasur. Penyebabnya lantaran ketiga anak saya seringkali mengambil bantal-bantal kami untuk dibawa ke kamar mereka. Jadi saya berpikir untuk membeli beberapa bantal baru agar hidup lebih damai hehehe... Beberapa teman merekomendasikan bantal 109 pillow, bantal lokal dengan kualitas premium. Asiik!

Awas! Bahaya Bantal Expired

Beberapa kali membeli bantal menimbulkan luka di sanubari saya. Namun pengalaman tetap menjadi pembelajaran paling berkesan bagi diri kita bukan? Itu juga yang saya alami. Setelah sempat kecewa dengan beberapa merek bantal, akhirnya saya bertekad bulat hanya akan membeli bantal-bantal premium dengan merek terkenal.

Memang kualitas bantal premium tidak perlu diragukan lagi. Empuk, ketinggiannya pas, bahannya tidak panas, serta tidak mudah kempes. Membuat tidur saya nyenyak sekali bun! Tapi kualitas premium ini memang selalu berbanding lurus dengan harganya. Untuk mendapatkan bantal-bantal yang nyaman versi saya, saya perlu merogoh kocek seratus lima puluh sampai seratus lima puluh ribu. Menurut saya ini harga yang cukup lumayan.

Dengan harga yang terbilang cukup tinggi untuk mendapatkan sebuah bantal yang nyaman, saya jadi berpikir berkali-kali untuk membeli bantal lagi. Padahal setiap barang memiliki batas waktu pemakaian, termasuk bantal. Sebaiknya kita mengganti bantal dengan yang baru setelah dua tahun dari sejak pertama kali ia digunakan.

Seiring waktu bantal akan makin mengempis dan urang nyaman dipakai. Menurut seorang ahli tidur, Amy Diamond dari Brooklyn Bedding, bantal yang kempis akan menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti otot kaku dan sakit kepala. Pantes saya sering sakit di bagian pundak, leher dan kepala. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah bantal yang sudah melewati batas waktu pemakaian.

Sekarang hayo jujur, udah berapa tahun umur bantal kita? Kalau lebih dari itu, tenang kamu nggak sendiri, saya juga udah lama sekali nggak ganti bantal. Alasannya ya tadi itu, karena harganya mahal. Tapi karena bantal-bantal kami diakuisisi oleh anak-anak, maka mau tidak mau kami harus membeli bantal baru.

Bantal Premium dengan Harga Ramah di Kantong

Ada satu pepatah yang mengatakan bahwa pada kondisi terjepit, justru kita akan menemukan cara-cara baru untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan itulah yang saya alami saat harus membeli bantal. Di masa pandemi ini saya perlu lebih cermat lagi mengatur keuangan, sepertinya ini juga dialami oleh banyak orang karena dampak krisis pandemi.

shopee mall 109 pillow official

Jika sebelumnya saya berpikir bahwa nggak mungkin untuk mendapatkan bantal premium dengan harga yang ramah di kantong, menentramkan hatim dan bikin saya happy, maka sekarang saya mulai berpikir “apakah ada bantal yang kualitasnya oke tapi harganya terjangkau?” Pada saat teman-teman merekomendasikan bantal dari 109 pillow yang bisa dibeli di shopee mall 109 pillow official, saya langsung eksekusi dengan membeli bantal premium 109 pillow. Biar saya tahu apakah testimoni dari teman-teman ini beneran oke atau nggak.

Saat memilih produk jujur saya masih underestimate. Pasalnya bantal paling mahal di 109 pillow Cuma dibandrol dengan harga enam puluh lima ribu rupiah saja huhuhu.... Beneran saya terharu lihat harganya. Antara percaya nggak percaya.

Terus setelah beli bantal itu gimana rasanya? Eits, saya nggak beli yang itu dong. Kebetulan saat itu sedang ada diskon bantal knitting premium dari harga enam puluh ribu rupiah, jadi hanya tiga puluh tujuh ribuan aja. Nah saya checkout yang ini. Begitulah ya...ibu-ibu memang suka diskon.

bantal premium bantal knitting 109 piloow

Bantal knitting premium ini dibuat dengan 100% silicon berkualitas terbaik tanpa campuran apapun. Dengan dicover dari kain knitting yang nggak licin, membuat kepala kita nggak merosot turun saat tidur. List pinggirannya memberikan finishing yang apik dan membuat tampilannya lebih menarik.

Terus..Terus..gimana testimoninya setelah memakai bantal ini? Ini bagian paling sulit dalam menulis ulasan bantal premium 109 pillow. 

Setelah menggunakannya beberapa hari, saya ngebatin “Ini ko lebih enak dari yang merek anu ya? Padahal harganya jauh” beberapa kali saya menahan diri untuk tidak memuji bantal ini, khawatir penilaian saya terlalu cepat dan berlebihan. Jadi saya masih observasi dulu selama beberapa hari ke depan.

Tapi saya lihat-lihat suami juga tidurnya makin nyaman. Jadi saya coba tanya ke suami tentang pendapatnya mengenai bantal baru kami ini. “Enak. Empuk” udah gitu aja. Laki-laki mah emang gitu ya bun, jawabannya singkat-singkat. Tapi setelah saya bilang berapa harganya, baru deh suami saya kaget hehehe... dan meminta saya membeli lagi.

Oh iya, tadi saya usah menjelaskan bahwa bantal premium dari 109 Pillow menggunakan 100% Silicon best quality. Hampir semua produsen bantal mengklaim demikian, kecuali produsen bantal kapuk. Tapi ketika sudah dipakai kita akan tahu bedanya. Silicon yang digunakan oleh 109 Pillow ini membuat bentuk bantal mengikuti gerakan kepala dan leher kita. Saat rebahan lurus, kepala terasa pas tersangga oleh bantal. Saat miring ke kanan dan kiri pun bantal akan menyesuaikan bentuknya. Jadi bantal akan menyangga kepala dan leher dengan sempurna sehingga saya nggak merasakan lagi nyeri otot karena salah posisi tidur.

Owner 109 Pillow yang Inspiratif

Ketika takjub dengan hal baru, biasanya saya sering kepo mencari segala sesuatu yang berkaitan dengan hal itu. Hal yang sama kembali terjadi lagi setelah saya membeli produk 109 pillow. Pertama-tama saya cari tahu apa saja produknya. Karena sudah tahu kualitas bantalnya oke, maka saya yakin kalau produk lainnya juga oke.

Di shopee mall 109 pillow official ada beberapa produk yang bikin saya kepikiran siang dan malam. Selain beberapa jenis bantal dan guling, disana juga ada sprei-sprei, karpet rasfur premium, bantal sofa dan beberapa produk home living. Meskipun harganya ramah di kantong, tapi kuaitasnya nggak mengecewakan. Salah seorang teman saya memposting foto karpet rasfur premium dari 10 pillow terbarunya. Asli cakep banget!

Menurut saya salah satu kekuatan dari 109 pillow terletak pada sosok ownernya yag inspiratif dan berkarakter, yaitu Dhafi Adam. Hidup tak selamanya mudah. Itulah yang dialami oleh Dhafi Adam. Di balik kesuksesannya saat ini, ia mengalami beberapa kali jatuh bangun. Sempat menjalani profesi sebagai driver ojek online selama kurang lebih dua tahun di Denpasar Bali tak membuatnya patah semangat.

Dhafi Adam Owner 109 Pillow yang Inspiratif


Menjadi orang baik saja tidak cukup, kita perlu menjadi orang bermanfaat. Namun untuk menjadi orang bermanfaat kita harus berupaya. Kata-kata inilah yang membuatnya semangat untuk terus bergerak walau bisnis-bisnis yang ia rintis tak selalu mulus. Usaha helm bogo dan gendongan bayi yang sudah mulai seatle justru mengantarkan Dhafi Adam ke balik jeruji. Tak disangka produknya yang belum berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) membuatnya harus mendekam di penjara.

Namun dalam kondisi itu Ia justru memikirkan nasib para karyawannya. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, Dhafi Adam meluncurkan produk baru dan menggurus ijin SNI agar karyawannya bisa tetap bekerja. Dalam waktu ini lahirlah PT Semoga Berkah Sukses yang memproduksi produk home living dengan merek dagang 109 Pillow yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur. Saat ini 109 Pillow memiliki banyak karyawan dengan manajemen yang solid. Keberhasilan yang Ia raih saat ini merupakan buah kesabaran, niat ikhlas, perjuangan dan komitmen kuat untuk memberikan produk-produk terbaik dengan harga terjangkau.

Penutup

Produk Home Living 109 Pillow, produsen bantal premium berkualitas internasional dengan harga terjangkau, merupakan produk lokal dengan kualitas jempolan. Nilai-nilai positif dari owner 109 pillow menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dan pecinta produk-produk lokal. Semoga 109 Pillow terus berkomitmen dalam kebaikan dan dalam menghasilkan produk-produk berkualitas.

Ngeblog dari nol bersama ibu-ibu doyan nulis IIDN


Ketika saya pertama kali mulai ngeblog, jujur saya merasa bingung harus memulai dari mana. Maklum, namanya juga ngeblog dari nol.

Saya pun masih rancu dengan definisi ngeblog dari nol. Apakah maknanya ngeblog dari awal sekali bahkan memulainya dari cara membuat blog gratis dulu? Ataukah sudah tergolong lama ngeblog tapi skill soal blogging masih nol putul?

Namun rasanya saya juga tidak tergolong ke dalam dua definisi yang telah saya sebutkan di atas. Meskipun belum genap satu tahun menekuni dunia blogging, namun step-step blogging dasar sepertinya sudah saya lalui. Sedangkan untuk masuk ke dalam golongan blogger berpengalaman pun agaknya saya belum cukup layak karena masih menganggap diri sebagai newbie.

Bingung Belajar Ngeblog Dimana

Memang saya tergolong cukup nekad ketika memutuskan mengikat komitmen ngeblog dengan langsung membuat blog berdomain atau top level domain (TLD). Padahal saat itu jangankan ilmu ngeblog, bahkan skill menulis pun masih minim sekali.

Ternyata keputusan saya ini menjadi salah satu alasan saya tidak bisa mengikuti beberapa kelas blogging, alasannya adalah karena blog saya sudah TLD. Tapi pintu ilmu akan terus terbuka atas izin Allah bagi siapa saja yang benar-benar menghendakinya. Maka ketika saya belum bisa mengikuti kelas A, pasti tak lama lagi akan muncul kesempatan dari kelas B dan C.

Sama seperti kebanyakan pendatang baru, saya cukup intens mencari kelas-kelas atau komunitas menulis dan komunitas blogger. Sehingga pada satu kesempatan seorang teman dengan yakin mengatakan pada saya “Kalau mau belajar nulis yang bener, ikut aja IIDN.”

Tak lama kemudian akhirnya saya menemukan jalan untuk bergabung ke komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) melalui facebook group Ibu-Ibu Doyan Nulis Interaktif. Saat pertama kali memasuki rumah virtual IIDN, saya belum terlalu mengikuti kelas-kelasnya. Saat itu mayoritas kelas yang diselenggarakan adalah kelas menulis buku, antologi dan kelas-kelas lanjutan. Newbie seperti saya masih setia menunggu info kelas yang sesuai.

Ngeblog dari Nol Bersama IIDN

iidn ngeblog dari nol


Satu notifikasi dari facebook terasa seperti angin segar bagi saya. “PANGGILAN BAGI PARA BLOGGER”. Per September 2021 IIDN membuka dua grup berbeda para blogger. Grup yang pertama adalah grup ngeblog dari nol, dan grup kedua adalah grup blogging lanjutan.

Seperti yang telah saya terangkan di awal, saya sediri bingung menentukan dimana posisi saya sebenarnya. Hingga akhirnya saya masuk ke dua whatsapp group yang disediakan. Kemudian seiring berjalannya waktu saya memutuskan untuk fokus di grup ngeblog dari nol karena program di grup ini sudah mulai berjalan.

Selama kurang lebih tiga bulan mengikuti program dari tim blogger IIDN aktivitas di grup ngeblog dari nol bersama IIDN, saya jadi terpacu untuk membuat blogpost baru setiap pekannya. Karena setiap pekan kami rutin melakukan blog walking.

Ada perkembangan signifikan dari para peserta, per desember tahun 2021 teman-teman saya sudah mulai banyak yang beralih menggunakan blog dengan domain berbayar. Hal ini mengindikasikan kepercayaan diri peserta semakin meningkat. Selain itu dari tim IIDN juga rutin memberikan masukan-masukan bagi kami agar performa konten dan blog kami semakin baik dari waktu ke waktu.

kelas blogging iidn story telling bersama Deddy Huang


IIDN juga rutin menyelenggarakan kelas-kelas blogging gratis tapi tetap mengikat komitmen. Selama mengikuti aktivitas di grup ngeblog dari nol bersama IIDN sudah tiga dibuka kelas gratis. Namun saya baru baru mengikuti satu kelas saja yaitu kelas story telling bersama Deddy Huang.

Kelas terdekat yang akan dilaksanakan adalah kelas blog for newbie bersama ketua umum IIDN, mbak Widyani Yuliandari. Jika tidak ada halangan insyaAllah saya akan mengikuti kelas ini pada tanggal 28 Januari besok.

kelas blogging iidn ngeblog dari nol


Penutup

Mengikuti kelas-kelas ngeblog dari nol yang diselenggarakan oleh IIDN membuat kemampuan saya meningkat dari waktu ke waktu. Dengan pembelajaran yang santai, para pengurus IIDN telah membuat kami para peserta merasa nyaman dalam menulis dan semakin percaya diri.

Saya juga menyarankan teman-teman yang tertarik untuk menjadi blogger agar bergabung bersama IIDN karena disini akan dilatih untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas dengan model pembelajaran yang gentle.

cara cepat menyetrika baju


Saat ini saya sedang berjuang untuk menjadi perempuan yang cakap dalam tugas domestik. Ini bukanlah hal mudah bagi saya. Banyak skill yang saya butuhkan, termasuk tentang bagaimana cara cepat menyetrika pakaian.

Ingin Menjadi Ibu Profesional dalam Ranah Domestik

Sejak awal pandemi lalu saya memutuskan untuk tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga lagi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk meminimalisir kontak dengan orang luar. Terlebih anak-anak saya masih kecil-kecil dan tergolong usia yang rentan. Sedangkan asisten rumah tangga saya bekerja paruh waktu di rumah dari pagi hingga soe hari dan pulang selepas jam kerja selesai.

Beruntungnya saat pandemi suami saya bisa bekerja dari rumah atau work from home. Sehingga di sela-sela waktunya suami bisa membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Kami membagi tugas. Karena saya bertugas memasak, maka suami mengambil peran untuk membantu saya mencuci peralatan memasak dan juga peralatan makan. Saya mencuci pakaian dan melipat pakaian kering, sedangkan suami bertugas menjemur dan mengambil pakaian yang sudah kering.

Selama hampir lima tahun kehadiran asisten rumah tangga saya memberikan kemudahan bagi saya untuk fokus mengasuh anak-anak yang jarak usianya tidak terpaut jauh satu sama lain. Begitu pandemi datang, priviledge ini tiba-tiba diangkat. Saya harus terjun sendiri untuk menyelesaikan urusan rumah. Meskipun begitu Allah memberikan saya kesempatan belajar secara bertahap, salah satunya dengan keberadaan suami yang bisa membantu saya.

Menyetrika di Laundry

Selama satu setengah tahun saya dan suami berjibaku dengan tugas rumah tangga. Selama itu pula banyak waktu berkualitas yang kami lalui bersama. Kini suami sudah kembali bekerja di kantor. Tantangan baru kini dimulai. Saya harus bisa memanajemen waktu dan aktivias agar tugas rumah tangga terselesaikan dengan baik. Dan karena suami sudah bekerja di kantor lagi, saya pun harus kembali menyetrika pakaian kerjanya (dan juga pakaian seluruh anggota rumah).

Menyetrika buat saya adalah tugas yang melelahkan karena membutuhkan banyak waktu. Dulu saat belum menikah saya suka sekali menyetrika bahkan hasilnya sangat halus, meskipun menghabiskan banyak waktu. Tapi kini dengan kehadiran tiga orang anak dan juga deretan tugas domestik yang perlu dikerjakan, rasanya tidak mungkin untuk menyetrika dengan teknik lama yang saya gunakan. Saya perlu mengetahui cara cepat menyetrika pakaian yang mudah, efisien dan hasilnya harus licin.

Dua bulan terakhir saya sudah mencoba berdamai untuk menurukan standar dengan mendelegasikan tugas menyetrika ke laundry pakaian yang menerima jasa menyetrika pakaian. Namun hasilnya tidak memuaskan hati saya karena banyak sekali bekas lipatan di pakaian. Sepertinya pakaian-pakaian ini setelah disetrika kemudian dilipat dan setiap lipatannya dipress lagi sehingga bekas lipatannya sangat jelas terlihat. Sedih deh saya.

tips menyetrika baju


Pada satu waktu saya kembali menghubungi orang laundry untuk menjemput pakaian yang akan disetrika, tapi pesan saya hanya dibaca saja. Untuk menghindari pikiran negatif akhirnya saya memutuskan menyetrika pakaian-pakaian itu sendiri dan taraaa.... semua pakaian langsung selesai disetrika pada sore itu juga. Kemudian sejak saat itu saya tak lagi menggunakan jasa menyetrika pakaian.

Cara Cepat Menyetrika Pakaian

Cara cepat menyetrika pakaian ala saya adalah:

Mengelompokkan Pakaian

Hal yang membuat menyetrika terasa membosankan adalah karena pekerjaan yang tak kunjung usai. Apalagi jika tumpukan pakaian sudah menggunung tinggi. Menurut James Clear dalam Atomic habit, kita perlu merasakan craving atau kepuasan saat melakukan aktivitas. Ini bisa diterapkan juga dalam menyetrika.

Melihat tumpukan pakaian yang harus disetrika sudah memberikan beban mental bagi otak kita. Untuk itu saya mengelompokan pakaian berdasarkan kategori tertentu seperti pakaian rumah anak-anak, pakaian rumah saya, pakaian rumah suami. Begitu juga dengan pakaian yang kami gunakan untuk bepergian.

Dengan begini akan muncul semangat baru ketika lelah dan bosan menyapa. “Alhamdulillah tinggal tiga lagi nih. Yuk semangat yuk!”

Mulai dari yang Mudah

Start small. Ini kunci yang saya pegang dalam melakukan banyak aktivitas termasuk menyetrika. Maka memulai dengan menyetrika pakaian yang mudah dulu termasuk dalam cara cepat menyetrika versi saya.

Biasanya saya memulai dengan menyetrika pakaian rumah dan menumpuknya menjadi beberapa lapis pakaian. Cara ini memudahkan bagi saya.

Tapi otak kita juga butuh variasi, maka definisi “mudah” pun memiliki beberapa makna. Terkadang saya merasa amat sangat bahagia ketika menyetrika pakaian baru hehehe... Apalagi pakaian saya sendiri. Kalau sudah happy, mood saya dalam menyetrika bisa terjaga sampai akhir.

Terkadang saya juga memulainya dengan prioritas pakaian yang dibutuhkan. Di awal pekan, saya semangat menyetrika pakaian kerja suami agar selama sepekan saya tidak perlu was-was kalau-kalau saya lupa menyetrika.

Jadi mulailah dengan definisi mudah menurut masing-masing. Cari bahagia kita sendiri.

Mulai dari Dalam

Untuk pakaian yang tebal atau bersablon, biasanya saya menyetrikanya dari dalam dahulu agar lebih cepat licin. Baru kemudian membalik pakaian tersebut dan memberi sentuhan akhir agar semakin rapi. Dan setrikalah pakaian dengan jalur lurus agar pakaian lebih cepat licin.

Tips Dalam Menyetrika

Untuk menjaga kenyamanan dan kemudahan dalam menyetrika, kita juga bisa menggunakan beberapa tips berikut ini:

Menggunakan Aluminium Foil untuk Menyetrika

Menyetrika pakaian dengan setrika yang dilapisi aluminium foil bisa membuat pakaian cepat rapi. Hal itu karena panas dari setrika tidak menyebar kemanapun dan hanya mengalir ke kain saja. Sehingga dengan penggunaan aluminium panas setrika bisa menembus sampai kebagian belakang yang membuat pakaian lebih rapi tanpa perlu di balik ke sisi lainnya.

Menggunakan Setrika Uap

Jika ada anggaran untuk membeli setrika uap, maka kita bisa menggunakannya untuk membuat pekerjaan menyetrika menjadi lebih cepat. Setrika uap membantu untuk mempermudah kita menghilangkan kerutan di sekitar pakaian yang sulit dijangkau. Sebab uap panas yang diberikan pada setrika bisa menyebar dan membuat pakaian lebih mudah untuk dirapikan. Setrika uap juga dikenal lebih aman dalam pemakaian untuk seseorang yang ingin menggunakan baju yang rapi dengan cepat.

Gunakan Pelembut Pakaian

Bukan hanya teknik dalam menyetrika yang diperhatikan untuk membuat pakaian halus dengan cepat. Tetapi tips menyetrika halus dan cepat juga harus memperhatikan jenis sabun dan pelembut yang digunakan saat mencuci.

Pakaian yang lembut tidak cukup hanya menggunakan sabun pencuci pakaian saja. Tambahkan dengan menggunakan pelembut pakaian yang sesuai dengan jenis bahan dan kulit kita. Penggunaan pelembut pakaian bisa mempercepat menyetrika agar pakaian lebih rapi walaupun dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

Gunakan Penjepit

Jika kesulitan untuk mengatur pakaian yang disetrika terus bergerak saat prses menyetrika, cobalah menggunakan penjepit pakaian yang digunakan pada ujung setiap sisi pakaian. Penjepit akan menahan pakaian dari tarikan yang disebabkan setrika yang menyangkut saat digosok.Pastikan juga penjepit yang kita gunakan dalam keadaan bersih agar tidak ada kotoran atau noda yang menempel pada pakaian saat proses menyetrika.

Bersihkan Jika Setrika Lengket

Alas besi pada setrika bisa lengket jika suhu yang diatur tidak sesuai dengan jenis bahan pada pakaian. Sehingga menyebabkan sedikit bau gosong yang tidak enak jika alas setrika lengket.

Besi setrika yang lengket bisa mengganggu gerakan saat menyetrika pakaian karena bahan akan mudah tertarik. Maka cobalah untuk membersihkan setrika saat ingin digunakan dengan menghilangkan area yang lengket. Sebab jika dipaksakan area tersebut bisa membuat pakaian kotor dan meninggalkan noda hangus.

Atur Suhu

Pengaturan pada suhu setrika sangat penting untuk mempercepat proses penyetrikaan. Maka kenali bahan pakaian yang ingin di setrika atau perhatikan aturan perawatan pakaian yang diberikan pada tag saat membeli.

Pengaturan suhu rendah bisa dimulai dari pakaian yang tipis, sampai ke suhu tinggi untuk pakaian yang lebih tebal. Sebab jika suhu tidak tepat bisa membuat bahan pada pakaian rusak dan lengket pada besi setrika.

Selain itu perhatikan waktu yang pas dalam menyetrika pakaian. Jangan sampai pakaian terlalu lama terkena suhu panas. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada bahan dan lunturnya warna.

Pemilihan Alas Setrika

Kita juga harus memerhatikan alas setrika yang kita gunakan. Jika menggunakan alas dari bahan kayu, maka cobalah gunakan dengan alas bahan yang tidak tipis dan tidak licin.

memilih meja setrika


Perhatikan Posisi Menyetrika

Sebagian orang mungkin lebih nyaman menyetrika dalam posisi duduk di lantai. Ada juga yang senang menyetrika den meja yang tinggi, baik dalam posisi duduk menggunakan kursi ataupun berdiri. Kalau saya pribadi lebih suka menggunakan meja setrika. Menurut saya lebih ergonomis dan membuat saya cepat bergerak.

Penutup

Itulah cara cepat menyetrika yang sudah saya lakukan dalam menyelesaikan tantangan saya di ranah domestik. Jika teman-teman memilliki tips dan cara cepat menyetrika versi teman-tean, boleh sharing di kolom komentar ya.

 

 

Pada blogpost kali ini saya akan memberikan ulasan novel Kupilih Jalan Terindah Hidupku karya Ernawati Nadhifa. Semoga buku ini bisa menjadi salah satu buku yang masuk ke daftar bacaan kamu ya...

Puasa Beli Buku

Sudah cukup lama saya tidak membaca novel karya penulis Indonesia. Namun awal tahun ini tiba-tiba saya mendapat kiriman buku yang diantar oleh kurir. Saya bertanya-tanya buku apa ini? Padahal saya sedang tidak membeli buku. Ternyata ini adalah hadiah dari ketua kelas Kelas Literasi Ibu Profesional atau KLIP.

Seperti biasa, saya selalu merasa sangat bahagia ketika membuka paket, terlebih jika isinya buku. Entahlah, melepas segel buku seakan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Ditambah lagi aroma kertas baru khas dari buku yang baru saja dilepas segelnya. Nagih!

Sudah lama saya tidak membeli buku. Ya nggak lama-lama juga sih mungkin sekitar satu atau dua bulan hehehe.... Saya pikir masih banyak buku yang perlu saya baca di antara deretan buku-buku yang saya miliki.

Sayapun sedang tidak menginginkan buku apa-apa. Dalam masa puasa belanja buku ini saya berharap Allah memberikan petunjuk melalui buku yang isinya benar-benar saya butuhkan dalam hidup. Tidak disangka doa saya terjawab melalui buku yang dikirimkan oleh ketua KLIP. Oh iya buku ini adalah hasil karya mbak Erna sendiri. Saya jadi merasa tersanjung dan berharga. Apalagi di halaman depan dibubuhi pesan dan tanda tangan dari penulis. Hmmmm....

Novel Kupilih Jalan Terindah Hidupku

Jujur. Saya cukup lama menimbang untuk membaca buku ini. Rasanya ada pergulatan antara logika dan hasrat. Tentu hati saya menghasrati untuk membaca buku baru, tapi bagaimana dengan hak buku-buku lain yang sudah melambai-lamabai dari tepi rak buku?

Lalu saya bolak-balik membaca satu buku dan menyimpannya lagi kemudian melirik buku ini. Setelah saya tepiskan pikiran tersebut, saya pun mengambil buku lainnya dan mengulang kisah yang sama dalam beberapa hari.

Mungkin beginilah yang namanya takdir. Akhirnya saya menyerah dan mulai membaca satu demi satu kata dalam novel Kupilih Jalan Terindah Hidupku ini. Mata serta pikiran saya tidak bisa lepas darinya. Seakan Ia meminta untuk diselesaikan dalam waktu singkat.

Baik, kita langsung saja ya mengulas tentang buku ini agar daya tariknya tidak hanya mengikat saya saja hehe...

Judul buku                          : Kupilih Jalan Terindah Hidupku

Penulis                                 : Ernawati Nadhifa

Tahun Terbit                      : 2018

Penerbit                              : Metagraf

Jenis buku                           : Novel

Jumlah Halaman               : 211 halaman

Bercerita tentang seorang ibu muda bernama Mia yang sedang mengalami kegamangan memilih jalan hidup antara karir dan keluarga. Satu persatu permasalahan dalam rumah tangganya terus bermunculan hingga menimbulkan konflik. Tak hanya dengan suaminya, Mia mengalami masalah yang pelik dengan anak-anak serta keluarga besarnya.

Di sisi lain, kerja kerasnya kini semakin membuahkan hasil. Ia dipromosikan untuk menjadi seorang manajer di perusahaan tempatnya bekerja. Tentu dengan tawaran gaji, tunjangan serta fasilitas yang selama ini Mia impikan.

Dengan penuh pertimbangan akhirnya Mia memutuskan untuk resign dari perusahaan. Rendy, suami Mia, sempat berkali-kali meminta Mia mempertimbangkan kembali keputusannya. Walaupun Ia menginginkan Mia untuk bisa menjalankan perannya sebagai ibu dan istri secara utuh, namun Rendy sendiri sejak awal menganggumi Mia yang cerdas dan aktif.

Memiliki istri dengan karir cemerlang juga memberi kebahagiaan bagi Rendy. Selain itu penghasilan Mia juga sangat membantu dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Tapi apa yang bisa Ia lakukan jika Mia sudah yakin dan menyatakan siap untuk menerima segala konsekuensinya?

Mia adalah Kita

Kini Mia memasuki babak baru dalam hidupnya. Tak ada lagi ngopi-ngopi cantik selepas jam kantor. Pun tak ada lagi uang dingin untuk membeli barang-barang branded seperti yang biasa Ia lakukan. Yang ada saat ini adalah Ia dengan dua balitanya yang selalu bersemangat sepanjang hari hingga membuat Mia pucat pasi.

Belum selesai satu tantangan yang Ia hadapi, sudah muncul lagi tantangan-tantangan baru lainnya. Semua kekacauan ini membuatnya bertanya-tanya harus memulai dari mana? Segala upaya yang Ia coba selalu gagal baik di matanya, di mata kedua anaknya dan juga di mata Rendy. Mia mengalami post power syndrome.

Mia adalah saya. Mia adalah gambaran dari jutaan ibu di dunia ini. Mia adalah kita.

Namun Mia beruntung. Ia mampu merelasikan semua ilmu yang ia dapatkan saat duduk di bangku perkuliahan dengan realita hidup yang Ia alami sekarang. Pengalamannya sebagai Supervisor HRD  juga memberi banyak input bagi perjalanannya dalam menemukan solusi.

Saat kita berjalan, Allah kemudian akan membukakan pintu-pintu hikmah dan menunjukan jalan bagi kita. Itulah yang Mia alami. Bukan menyalahkan keadaan dan juga menyalahkan sikap endy yang tidak menjadi support system dalam perubahannya, Mia justru bangkit dan menemukan jalannya sendiri. Waktu mempertemukan Ia dengan seorang teman yang membantunya menata prioritas hidup hingga akhirnya Mia menjadi seorang Ibu Rumah Tangga yang Berdaya.

Gudang Ilmu Rumah Tangga

Walaupun disajikan dalam bentuk cerita, namun novel Kupilih Jalan Terindah Hidupku ini sarat akan ilmu manajerial rumah tangga. Tapi seperti yang kita ketahui bahwa segala tips apapun di dunia ini tidak akan memberikan manfaat besar keculai setelah kita memiliki fondasi yang kuat. Itulah yang disampaikan penulis dalam buku ini.

Penulis mengajak kita menguraikan benang kusut yang dihadapi oleh para Ibu rumah tangga melalui sosok Mia. Kita akan melihat lebih dalam lagi tentang kebutuhan serta kondisi diri dan keluarga, dan kemudian menyelesaikannya satu persatu seakan kita membuat peta perjalanan kita sendiri.

Setelah hal itu selesai, kini penulis akan mengurai permasalahan demi permasalahan seperti tips menghilangkan mental block saat berhadapan dengan setrikaan yang relate sekali dengan kehidupan para ibu rumah tangga. Membaca buku ini, saya seperti sedang mengulang perkuliahan di kelas Bunda Cekatan di Institut Ibu Profesional.

Penutup

Novel Kupilih Jalan Terindah Hidupku menceritakan tentang perjuangan seorang wanita dalam menyandang peran sebagai ibu dan juga istri. Dari buku ini saya mengingat kembali bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga bukan berarti menggantungkan mimpi-mimpi untuk menjadi insan yang bermanfaat. Mia mengajak kita bertransformasi dari seorang yang dulunya merasa kalah dan tertinggal, kemudian menjadi perempuan yang percaya diri dan berdaya.

Alasan kenapa saya harus ngeblog

Pagi hari pertama di 2022 ini dibuka dengan diskusi bersama seorang teman. Obrolan kami mengarah kepada satu pertanyaan "kenapa ngeblog?" dan "apa sih tujuan ngeblog?"

Tak jarang pertanyaan sederhana itu terkesan sulit untuk dijawab. Dalam beberapa kesempatan diskusi di grup-grup blogger hal ini pun sering menjadi pembahasan yang cukup menggelitik. Sekarang saya mau bertanya kembali pada diri saya "apa sih alasan saya ngeblog?"

Awal Mula Ngeblog

Ini adalah postingan pertama saya di blog narasi bunda. Perkenalkan saya Tri Putri Yuniarti, seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Sebagai seorang perempuan yang mendapatkan amanah menjadi istri dan ibu, saya juga menuliskan hal-hal tentang peran saya di bundakubelajar, blog pertama saya.

Di akhir tahun 2021 kemarin, saya bermaksud menulis dengan tema lain yang lebih umum di narasi bunda ini. Jika di blog pertama saya pembahasannya lebih spesifik tentang keluarga dan pendidikan, di blog ini saya akan menulis tentang banyak bagian hidup saya yang lebih general seperti tentang makanan yang saya sukai atau spot-spot main yang saya kunjungi bersama keluarga.

menulis dan ngelog menjad me time untuk saya seorang ibu rumah tangga

Belum genap setahun sejak saya memiliki blog berdomain. Sebelumnya saya senang menulis di media sosial, tapi saya pribadi tidak suka membaca tulisan panjang di medsos. Jadi saya pun tidak terbiasa menulis panjang dan terstruktur. Maka di tiga bulan pertama tahun 2021 saya melatih kemampuan menulis yang agak panjang di google document. Setelah proses ini berjalan selama 90 hari, saya pun membuat blog TLD pertama saya.

Mungkin teman-teman bertanya-tanya kenapa ko saya langsung memakai TLD? Kenapa nggak pakai blog gratisan aja? Apakah nggak bisa ngeblog pakai blog gratisan?

Tentang Blog Gratisan

Jadi sebelum saya menulis di blog TLD, saya sempat membuat dua atau tiga blog gratisan menggunakan Wordpress. Membuat blog gratisan di Wordpress caranya cukup mudah. Teman-teman bisa berkunjung ke wordpress dot com dan membuat akun disana. Ikuti saja langkah-langkah sesuai panduan yang diberikan, InsyaAllah nggak tersesat dan akan jadi blog barunya.

Tapi ya namanya belum ada keinginan kuat untuk menulis dan rajin ngeblog, akhirnya ketika saya mau nulis lagi saya lupa password dan email yang saya gunakan huhuhu.... My bad!

Hal ini terulang beberapa kali hingga akhirnya saya memiliki tiga blog. Ketika saya membuat blog gratis terakhir, saya mendapat satu nikmat dengan kembalinya akses ke kedua blog saya sebelumnya. Tapi lagi-lagi saya masih jarang menulis hehehe.... Dalam kasus saya, saya belum konsisten menulis di blog. Paling hanya beberapa tulisan saja lalu saya kembali tidak menulis.

Pada Maret 2021 ketika saya sudah mulai konsisten menulis, saya pun bertanya pada seorang teman. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini "Blog gratisan dulu atau langsung beli domain baiknya?"

Beruntung saya bertemu dengan seseorang yang agak berbeda. Teman saya menyarankan untuk membuat blog TLD langsung. Alasannya adalah karena kita akan lebih konsisten menulis karena tahu bahwa setiap waktu yang terlewat itu memiliki nilai (dalam bentuk uang). 

Saya pikir benar juga pendapat teman saya ini. Kita perlu membuat sistem untuk membentuk kebiasaan baru dan menjadikannya bagian dari diri kita. Walaupun kita bisa membuat sistem dengan cara lain, tapi bagi saya yang cukup perhitungan, it works on me. 

Setelah berjalan beberapa bulan menulis di blog TLD, muncul keinginan untuk memiliki blog lain. Pada saat itu pertanyaan yang terus berputar-putar di kepala saya adalah "TLD atau gratis?" kali ini pertimbangannya beda. Jika saya membuat blog gratisan dan suatu saat ingin pindah ke TLD apakah harus mulai dari nol lagi? Dan jawabannya adalah iya.

Oh iya, sebelumnya saya membuat blog menggunakan Wordpress yang mana semua dimulai dari nol seperti SPBU. Selama ini saya beberapa kali membuat blog dengan Wordpress dan merasa lebih nyaman. Apalagi kalau self host, enak banget ini karena banyak plugin-plugin yang akan menolong kapanpun dibutuhkan.

Migrasi dari Blogspot Gratis ke TLD

Di Narasi bunda ini saya membuat blog di Blogspot. Alasan pertama adalah ingin menghancurkan block mental saya bahwa blogspot itu susah dan alasan keduanya adalah blogspot lebih irit karena tidak perlu membeli hosting hehehehe.... 

mana yang lebih baik antara blogger dan wordpress

Sebenarnya bisa saja jika teman-teman mau mengganti blog gratisan dari blogspot menjadi domain TLD di Blogspot. Jadi nggak harus mulai dari nol lagi. Pun jika teman-teman mau langsung TLD pun sebelumnya harus membuat yg gratis dulu dan menyetting domainnya di dashboard.

Jadi bagi yang mau pakai blog gratisan dulu sebelum beli TLD, saya sarankan pakai blogspot aja biar gak perlu mulai dari nol lagi.

Ngeblog Buat Apa?

Kembali lagi ke pembahasan awal kita ya, kenapa sih ngeblog? buat apa ngeblog?

Saya yakin jawaban setiap orang akan berbeda-beda. Tapi saya punya alasan sendiri yang melatabelakangi hingga akhirnya saya pun ngeblog. Alasan kenapa ngeblog ini akan menjadi Big Why kenapa saya ngeblog dan menjadi pengingat ketika mulai lalai atau niatnya bergeser.

Terdengar klasik, tapi saya bisa apa jika memang alasan utama dari segala aktivitas kita seharusnya ditujukan untuk beribadah?

prinsip utama saya dalam ngeblog dan menulis

Walaupun ngeblog bagi saya adalah bentuk me-time dan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun kesenangan itu dibatasi oleh batasan yang juga ditetapkan oleh Yang Maha Mengatur. Maka tidak selayaknya jika tulisan saya mengajak kepada hal-hal yang tidak Dia perkenankan. Misalnya mereview skincare haram, atau mengajak kepada riba, dan pada hal-hal semisal.

Karena bagi saya menulis dan ngeblog pun bukan hanya sekadar menulis, posting dan tulisan kita bisa dinikmaati banyak orang, tapi tentang legacy. Apa yang mau saya tinggalkan di dunia ini dan apa yang bisa saya jadikan sebagai tabungan kebaikan?

Jika ditanya apakah nggak mau punya penghasilan dari blog? Ya siapa juga yang nggak mau bersenang-senang sambil menjalankan hobi dan dibayar? Saya juga mau. Tapi untuk saya pribadi prinsip utama tadi nggak boleh diabaikan. Dan yang penting tetaplah menulis walau itu bukan job.

Orang bilang perempuan butuh mengeluarkan dua puluh ribu kata setiap hari. Saya nggak pernah ngitung sih berapa kata yang saya keluarkan lewat lisan dan tulisan. Tapi yang saya alami, ketika saya rutin menulis dan menata tulisan yang sekiranya cukup layak untuk dipublikasikan, saya menjadi lebih rileks dan happy

Selain itu saya juga merasa kata-kata yang saya tuliskan menjadi lebih rapi dan terstruktur. Efek dari kebiasaan ini menjadikan kemampuan bicara saya juga lebih meningkat. Kosa kata dan wawasan pun jadi lebih luas dan kaya karena untuk bisa menulis kita juga harus memperkaya wawasan dengan membaca dan menambahnya dengan referensi lain.

Penutup

Bagi teman-teman yang mau mulai ngeblog, boleh dipikirkan dulu Big Why-nya apa, agar jalannya lebih enak karena kita sudah punya tujuan yang mau dicapai. Tapi bagi yang udah ngeblog, boleh juga ko merumuskan kembali Big Why-nya agar semakin asik ngeblognya.

Boleh juga kalau pakai blog gratisan. Saran saya pakai blog spot aja biar bisa lanjut statistiknya kalau nanti mau pindah ke TLD. Atau mau langsung pakai TLD? boleh banget. Pakai Wordpress atau Blogspot insyaallah sama baiknya. Semua punya plus-minus yang bisa jadi pertimbangan sebelum memutuskan.

Selamat ngeblog ya teman-teman!