Cerita dari Rumah

Review Jujur: Nggak Nyesel Beli Bantal 109 Pillow

Januari 28, 2022

 batas waktu pemakaian bantal, bantal premium 109 pillow

Beberapa waktu belakangan ini suami saya mengeluhkan bantal-bantal yang raib dari kasur. Penyebabnya lantaran ketiga anak saya seringkali mengambil bantal-bantal kami untuk dibawa ke kamar mereka. Jadi saya berpikir untuk membeli beberapa bantal baru agar hidup lebih damai hehehe... Beberapa teman merekomendasikan bantal 109 pillow, bantal lokal dengan kualitas premium. Asiik!

Awas! Bahaya Bantal Expired

Beberapa kali membeli bantal menimbulkan luka di sanubari saya. Namun pengalaman tetap menjadi pembelajaran paling berkesan bagi diri kita bukan? Itu juga yang saya alami. Setelah sempat kecewa dengan beberapa merek bantal, akhirnya saya bertekad bulat hanya akan membeli bantal-bantal premium dengan merek terkenal.

Memang kualitas bantal premium tidak perlu diragukan lagi. Empuk, ketinggiannya pas, bahannya tidak panas, serta tidak mudah kempes. Membuat tidur saya nyenyak sekali bun! Tapi kualitas premium ini memang selalu berbanding lurus dengan harganya. Untuk mendapatkan bantal-bantal yang nyaman versi saya, saya perlu merogoh kocek seratus lima puluh sampai seratus lima puluh ribu. Menurut saya ini harga yang cukup lumayan.

Dengan harga yang terbilang cukup tinggi untuk mendapatkan sebuah bantal yang nyaman, saya jadi berpikir berkali-kali untuk membeli bantal lagi. Padahal setiap barang memiliki batas waktu pemakaian, termasuk bantal. Sebaiknya kita mengganti bantal dengan yang baru setelah dua tahun dari sejak pertama kali ia digunakan.

Seiring waktu bantal akan makin mengempis dan urang nyaman dipakai. Menurut seorang ahli tidur, Amy Diamond dari Brooklyn Bedding, bantal yang kempis akan menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti otot kaku dan sakit kepala. Pantes saya sering sakit di bagian pundak, leher dan kepala. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah bantal yang sudah melewati batas waktu pemakaian.

Sekarang hayo jujur, udah berapa tahun umur bantal kita? Kalau lebih dari itu, tenang kamu nggak sendiri, saya juga udah lama sekali nggak ganti bantal. Alasannya ya tadi itu, karena harganya mahal. Tapi karena bantal-bantal kami diakuisisi oleh anak-anak, maka mau tidak mau kami harus membeli bantal baru.

Bantal Premium dengan Harga Ramah di Kantong

Ada satu pepatah yang mengatakan bahwa pada kondisi terjepit, justru kita akan menemukan cara-cara baru untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan itulah yang saya alami saat harus membeli bantal. Di masa pandemi ini saya perlu lebih cermat lagi mengatur keuangan, sepertinya ini juga dialami oleh banyak orang karena dampak krisis pandemi.

shopee mall 109 pillow official

Jika sebelumnya saya berpikir bahwa nggak mungkin untuk mendapatkan bantal premium dengan harga yang ramah di kantong, menentramkan hatim dan bikin saya happy, maka sekarang saya mulai berpikir “apakah ada bantal yang kualitasnya oke tapi harganya terjangkau?” Pada saat teman-teman merekomendasikan bantal dari 109 pillow yang bisa dibeli di shopee mall 109 pillow official, saya langsung eksekusi dengan membeli bantal premium 109 pillow. Biar saya tahu apakah testimoni dari teman-teman ini beneran oke atau nggak.

Saat memilih produk jujur saya masih underestimate. Pasalnya bantal paling mahal di 109 pillow Cuma dibandrol dengan harga enam puluh lima ribu rupiah saja huhuhu.... Beneran saya terharu lihat harganya. Antara percaya nggak percaya.

Terus setelah beli bantal itu gimana rasanya? Eits, saya nggak beli yang itu dong. Kebetulan saat itu sedang ada diskon bantal knitting premium dari harga enam puluh ribu rupiah, jadi hanya tiga puluh tujuh ribuan aja. Nah saya checkout yang ini. Begitulah ya...ibu-ibu memang suka diskon.

bantal premium bantal knitting 109 piloow

Bantal knitting premium ini dibuat dengan 100% silicon berkualitas terbaik tanpa campuran apapun. Dengan dicover dari kain knitting yang nggak licin, membuat kepala kita nggak merosot turun saat tidur. List pinggirannya memberikan finishing yang apik dan membuat tampilannya lebih menarik.

Terus..Terus..gimana testimoninya setelah memakai bantal ini? Ini bagian paling sulit dalam menulis ulasan bantal premium 109 pillow. 

Setelah menggunakannya beberapa hari, saya ngebatin “Ini ko lebih enak dari yang merek anu ya? Padahal harganya jauh” beberapa kali saya menahan diri untuk tidak memuji bantal ini, khawatir penilaian saya terlalu cepat dan berlebihan. Jadi saya masih observasi dulu selama beberapa hari ke depan.

Tapi saya lihat-lihat suami juga tidurnya makin nyaman. Jadi saya coba tanya ke suami tentang pendapatnya mengenai bantal baru kami ini. “Enak. Empuk” udah gitu aja. Laki-laki mah emang gitu ya bun, jawabannya singkat-singkat. Tapi setelah saya bilang berapa harganya, baru deh suami saya kaget hehehe... dan meminta saya membeli lagi.

Oh iya, tadi saya usah menjelaskan bahwa bantal premium dari 109 Pillow menggunakan 100% Silicon best quality. Hampir semua produsen bantal mengklaim demikian, kecuali produsen bantal kapuk. Tapi ketika sudah dipakai kita akan tahu bedanya. Silicon yang digunakan oleh 109 Pillow ini membuat bentuk bantal mengikuti gerakan kepala dan leher kita. Saat rebahan lurus, kepala terasa pas tersangga oleh bantal. Saat miring ke kanan dan kiri pun bantal akan menyesuaikan bentuknya. Jadi bantal akan menyangga kepala dan leher dengan sempurna sehingga saya nggak merasakan lagi nyeri otot karena salah posisi tidur.

Owner 109 Pillow yang Inspiratif

Ketika takjub dengan hal baru, biasanya saya sering kepo mencari segala sesuatu yang berkaitan dengan hal itu. Hal yang sama kembali terjadi lagi setelah saya membeli produk 109 pillow. Pertama-tama saya cari tahu apa saja produknya. Karena sudah tahu kualitas bantalnya oke, maka saya yakin kalau produk lainnya juga oke.

Di shopee mall 109 pillow official ada beberapa produk yang bikin saya kepikiran siang dan malam. Selain beberapa jenis bantal dan guling, disana juga ada sprei-sprei, karpet rasfur premium, bantal sofa dan beberapa produk home living. Meskipun harganya ramah di kantong, tapi kuaitasnya nggak mengecewakan. Salah seorang teman saya memposting foto karpet rasfur premium dari 10 pillow terbarunya. Asli cakep banget!

Menurut saya salah satu kekuatan dari 109 pillow terletak pada sosok ownernya yag inspiratif dan berkarakter, yaitu Dhafi Adam. Hidup tak selamanya mudah. Itulah yang dialami oleh Dhafi Adam. Di balik kesuksesannya saat ini, ia mengalami beberapa kali jatuh bangun. Sempat menjalani profesi sebagai driver ojek online selama kurang lebih dua tahun di Denpasar Bali tak membuatnya patah semangat.

Dhafi Adam Owner 109 Pillow yang Inspiratif


Menjadi orang baik saja tidak cukup, kita perlu menjadi orang bermanfaat. Namun untuk menjadi orang bermanfaat kita harus berupaya. Kata-kata inilah yang membuatnya semangat untuk terus bergerak walau bisnis-bisnis yang ia rintis tak selalu mulus. Usaha helm bogo dan gendongan bayi yang sudah mulai seatle justru mengantarkan Dhafi Adam ke balik jeruji. Tak disangka produknya yang belum berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) membuatnya harus mendekam di penjara.

Namun dalam kondisi itu Ia justru memikirkan nasib para karyawannya. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, Dhafi Adam meluncurkan produk baru dan menggurus ijin SNI agar karyawannya bisa tetap bekerja. Dalam waktu ini lahirlah PT Semoga Berkah Sukses yang memproduksi produk home living dengan merek dagang 109 Pillow yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur. Saat ini 109 Pillow memiliki banyak karyawan dengan manajemen yang solid. Keberhasilan yang Ia raih saat ini merupakan buah kesabaran, niat ikhlas, perjuangan dan komitmen kuat untuk memberikan produk-produk terbaik dengan harga terjangkau.

Penutup

Produk Home Living 109 Pillow, produsen bantal premium berkualitas internasional dengan harga terjangkau, merupakan produk lokal dengan kualitas jempolan. Nilai-nilai positif dari owner 109 pillow menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dan pecinta produk-produk lokal. Semoga 109 Pillow terus berkomitmen dalam kebaikan dan dalam menghasilkan produk-produk berkualitas.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar